Rabu, 23 November 2016

Apa Itu Penyakit ?



 
1.1        Latar Belakang
Meskipun dunia sudah memasuki abad ke -21, upaya manusia untuk menyehatkan diri dan kelompoknya menggunakan berbagai macam cara. Ada yang masih menggunakan cara-cara ritual namun banyak pula menggunakan alat-alat modern. Berbagai macam teknik pendekatan dilakukan pula oleh manusia agar diri dan kelompokknya tetap sehat dan meneruskan kehidupannya
Sejarah umat manusia untuk mencari upaya kesehatan sangat penjang mungkin sepanjang riwayat adanya umat manusia berada di bumi. Namun, meskipun praktik dan mungkin keilmuan “pencegahan” itu sendiri sudah lama,.
          Menurut WHO, sehat adalah keadaan sosila dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat di artikan sebagai, suatu penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal.
         Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal,yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih dikenal sebagai model triangle epdidemiologi atau triad epidemologi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.
Konsep dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemologi
berkembang dari rantai sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis,Fisiologis, sosiologis dan antropologis), dan dengan penyebab (agent) serta lingkungan (Enviroment).
Factor resiko adalah salah satu bagian dari ilmu Epidemiologi. Epdemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta factor yang terkait di tingkat populasi. Epdemiologi pada penyakit menular di sebut etiologic sedangkan pada penyakit tidak menular di sebut factor resiko.
Factor resiko merupakan karakteristik,kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada seseorang atau populasi sebelum terserang suatu penyakit. Namun secara keilmuan, factor resiko memiliki definisi tersendiri, yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang man secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa individu lain pada suatu kelompok  masyatakat).




1.2        Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu :
1.      Apa yang di maksud dengan penyakit ?
2.      Bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit
3.      Seperti apa factor risiko penyakit ?
4.      Bagaiman penyebab timbulnya penyakit ?
5.      Bagaimana cara pencegahan penyakit ?



1.3        Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui apa itu penyakit
2.      Mengetahui konsep dasar penyakit itu timbul
3.      Mengetahui factor risiko penyakit
4.      Serta mengetahui penyebab timbulnya penyakit
5.      Untuk dapat mengetahui cara pencegahan penyakit tersebut

























BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Penyakit
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal,yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.
Karakteristik Penyakit
Masing-masing penyakit mempunyai seperangkat gambaran yang khas, yang memungkinkan untuk lebih dimengerti, dikelompokkann dan didiagnosis. Karakteristik penyakit meliputi :
a.)    Etiologi.Etiologi suatu penyakit adalah penyebab penyakit itu sendiri yang merupakan inisiator serangkaian peristiwa yang meyebabkan sakitnya penderita. Atau, etiologic adalah suatu gambaran mengenai penyebab penyakit yang meliputi identifikasi factor-faktor yang menimbulkan penyakit tertentu. Agent penyebab penyakit secara umum adalah ; kelainan genetic, agent infeksi (bakteri,virus,parasut, jamur),bahan kimia,radiasi, trauma mekanik.
Contoh etiologi : TBC disebabkan oleh basil tuberculosis dengan factor penyebab lain adalah usia,status gizi, dan pekerjaan.
b.)    Pathogenesis.patogenesis penyakit adalah suatu mekanisme dimana melalui proses ini penyebab sakit bekerja, yang kemudian menghasilkan tanda dan gejala klinis maupun patologis. Atau dengan kata lain pathogenesis menunjukan perkembangan atau evolusi penyakit. Yang termasuk dalam patogenesis penyakit adalah :
Ø  proses radang (suatu respon terhadap bebrbagai mikroorganisme dan berbagai jenis bahan y ang merugikan dan merusakan jaringan)
Ø  Degenerasi (kemunduran sel atau jaringan yang merupakan respon atau kegagalan dari penyesuaian terhadap berbagai agen
Ø  Karsinogenesis (mekanisme di mana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker
Ø  Reaksi immune( suatu efek/reaksi system immune tubuh yang tidak di inginkan )
c.)    Manifesti.Bahan/agen etiologic (sebab) bekerja melalui jalan patogenetik (mekanisme) untuk menghasilkan suatu manifestasi penyakit yang misalnya turunnya berat badan,nafas pendek dan gambaran abnormal di mana tanda dan gejala klinis dapat dipaparkan

2.2  Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Konsep dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemologi berkembang dari rantai sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis,Fisiologis, sosiologis dan antropologis), dan dengan penyebab (agent) serta lingkungan (Enviroment).
Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih dikenal sebagai model triangle epidemiologi atau triad epidemologi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.
               (epidemiologic triangle)
A.    Pejamu (Host)
Hal –hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain :
1)      Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etnis (suku) hubungan keluarga
2)      Bentuk anatomis tubuh
3)      Fungsi fisologis atau faal tubuh
4)      Status kesehatan termasuk status gizi
5)      Keadaan kuantitas dan respon monitors
6)      Kebiasaan hidup dan kehidupan social
7)      Pekerjaan, dll
Karakteristik Pejamu
Manusia mempunyai karakteristik  tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, yang bias berupa :
a)      Resistensi : kemampuan dari penjamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi-infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.
b)      Imunitas : kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat secara alamiah maupun perolehan (non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Selain  mempertahankan diri, pada jenis –jenis penyakit tertentu mekanisme pertahanan tubuh dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya campak, manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat imunitas tinggi setelah terserang campak, sehingga seusai kena campak sekali maka akan kebal seumur hidup.
c)      Infektifenes (infectiousness) : potensi  penjamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan sekitarnya.
Pada dasarnya,tidak satupun penyakit yang timbul hanya di sebabkan oleh satu factor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian,unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :

Penyebab Kausal Primer
Unsur ini di kenal sebagai factor kausal terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi sebaliknya. Pda penyakit tertentu,unsur ini di jumpai sebagai unsur penyebab kausal.
Unsur penyebab kausal dibagi dalam 5 kelompok yaitu :
1.      Unsur penyebab biologis yakini semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti virus, bakteri,protozoa, jamur,kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini biasanya di jumpai pada penyakit infeksi menular
2.      Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbukan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein,lemak,hidrat arang, vitamin, mineral,dan air.
3.      Unsur penyebab kimiaw i yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat,racun,obat-obatan keras,berbagai senyawaan kimia ini dapat bebentuk padat,cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolestrol, dan lain-lain.
4.      Unsur penyebab fisika yakni semua yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar),irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.
5.      Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku social. Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-hati terhadap factor kehidupan social yang bersifat nin kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiwaan.
Penyebab non kausal (sekunder)
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit.
Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler,tuberculosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kejadinnya tidak di batasi hanya denga penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat menimbulkan penyakit.
B.     Penyebab Agent (Host)
Penyebab agent menurut model segitiga epidemiologi terdiri dari biotis dan abiotis.

a)      Biotis khususnya pada penyakit menular,terjadi dari 5 golongan yaitu:
Ø  Protozoa : misalnya plasmodium,amodea
Ø  Metazoan : misalnya arthopoda helminthes
Ø  Bakteri : misalnya salmonella, meningitis
Ø  Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
Ø  Jamur : misalnya candida,tinia algae,hystoples osis
b)      Abiotis terdiri dari
Ø  Nutrient Agent,misalnya kekurangan/kelebihan gizi (karbohidrat, lemak, mineral, protein dan vitamin)
Ø  Chemical Agent, misalnya pestisida,logam berat, obat-obatan
Ø  Physical Agent, misalnya suhu, kelembapan panas, kardiasi, kebisingan
Ø  Mechanical Agent, misalnya pukulan tangan,kecelakaan, benturan, gesekan, dan getaran
Ø  Psychis Agent, misalnya gangguan genetic
 Karakteristik Agent
a.)    Infektivitas : kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu. Umumnya diperlukan jumlah tertentu dan suatu mikroorganisme untuk mampu menimbulkan infeksi terhadap penjamunya. Disis infektivitas minimum adalah jumlah minimal organisme yang di bituhkan untuk menyebabkan infeksi. Jumlah ini berbeda antara bebrbagai spesies mikroba dan antar individu.
b.)    Patogenesitas : kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang di serang. Dengan perkataan lain, jumlah penderita di bagi dengan jumlah orang yang terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit, sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak semua jatuh sakit.
c.)    Virulensi : kesanggupan organisma tertentu untuk memproduksi reaksi patolegis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukan beratnya penyakit.
d.)   Toksisitas : kesanggupan organisma umtuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dan substansi kimia yang toksis dan substansi kimia yang di buatnya. Dalam upaya merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman mengeluarkan zat toksis.
e.)    Invasitas : kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan
f.)     Antigenesitas : kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai antigenesitas lebih kuat di banding yang lain. Jika menyerang pada aliran darah (vurus measles) akan lebih merangsang immunoresponse –[ dan yang hanya menyerang permukaan membrane.

C.     Lingkungan
1.      Lingkungan biologis
         Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi. Baberapa mikroorganisme pathogen dan tidak pathogen,vector pembawa infeksi, berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) dan fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vector penyakit tertentu terutama penyakit menular.
         Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan ) maupun yang mengancam kehidupan/kesehatan manusia.
2.      Lingkungan fisik
           Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara lansung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingjkungan social manusia, lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawai serta radiasi) meliputi:udara keadaan cuaca,geografis,dan golongan. Air baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air dan unsur kimiawai lainnya pencemaran udara,tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang ditimbul akibat manusia sendiri.
3.      Lingkungan sosila
Semua bentuk kehidupan social budaya, ekonomi, politik, system organisasi. Secara instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan social ini meliputi :
Ø  System hokum,administrasi dan lingkungan sosila poltik,serta system ekonomi yang berlaku;
Ø  Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat
Ø  System pelayan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat, dan
Ø  Kehidupan hidup masyarakat
Ø  Kepandatan penduduk. Kepadatan rumah tangga , serta berbagai system kehidupan social lainnya.
             Dari proses terjadinya penyakit, harus dapat di tentukan batas-batas antara sehat dan tidak sehat (sakit). Menurut WHO, sehat adalah keadaan sosila dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat di artikan sebagai, suatu penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal.
Karakteristik Lingkungan
a.)    Topografi : situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya penyebarab suatu penyakit tertentu.
b.)    Geograuis : keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.

2.3    Faktor Risiko Penyakit
Risk factor atau factor Resiko adalah hal-hal atau variable yang terkait dengan peningkatan suatu resiko dalam hal ini penyakit tertentu. Factor resiko disebut juga factor penentu, yaitu menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang sehat menjadi sakit. Factor penentu kadang-kadang juga terkait dengan peningkatan dan penurunan resiko terserang suatu penyakit.
Factor resiko merupakan karakteristik,kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada seseorang atau populasi sebelum terserang suatu penyakit. Namun secara keilmuan, factor resiko memiliki definisi tersendiri, yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang man secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa individu lain pada suatu kelompok  masyatakat).
Secara umum, factor resiko terbagi menjadi 2 yaitu:
Ø  Faktor resiko yang tidak dapat di intervensi, antara lain : factor genetic, jenis kelamin, dan usia
Ø  Factor resiko yang dapat di intervensi, antara lain : kebiasaan buruk, gaya hidup, pola makan,obesitas, dan lain-lain.
Menetukan  factor resiko memiliki beberapa kegunaan, diantaranya :
1)      Untuk memprediksi, meramalkan kejadian penyakit, misalnya perokok berat mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok
2)      Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau factor  penyebab
3)      Untuk mendiagnosa artinya  membantu proses diagnose
Riwayat alamiah Suatu penyakit
A.    Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agent penyakit (stage of susceptibility). Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interksi ini masih terjadi di luar tubuh.
B.     Tahap Patogenesi
Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu :
1.      Tahap inikubasi : merupakan tenggang di waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.
2.      Tahap dini : tahap ini mulai dengan munvulnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis.
3.      Tahap lanjut : merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejala ( stage of clinical disease)
4.      Tahap akhir : berakhirnya perjalanan prnyakit dapat berada dalam 5 pilihan keadaan, yaitu :
Ø  Sembuh sempurna, yakini bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi pulih, sehat kembali.
Ø  Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meniggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat.
Ø  Karier, dimana tubuh penderita pulih kembali,namun penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
Ø  Penyakit tetap berlangsung secara kronik
Ø  Berakhir dengan kematian.


2.4                Penyebab Timbulnya Penyakit Sekarang ini
Penyebab timbulnya berbagai penyakit sekarang ini yaitu :
A.    Pencemaran Makanan
a.)    Sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan lainnya.
b.)    Bahan tambahan. Seprti zat pewarna, dan penyedap rasa pada makanan di bekukkan;
c.)    Zat pewarna racun. Hormone pada makanan hewan
d.)   Kerusakan bahan gizi sea proses memasak
B.     Pencemaran lingkungan dan udara
a.)    Gas limbah industti;
b.)    Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior;
c.)    Pencemaran air.
Ø  Air limbah industry
Ø  Penimbunan mikroorganisme dalam air.
Ø  Pupuk, pestisida, sampah putih
Ø  Pencemaran pada proses pemanasan air ledeng
Ø  Air minum yang tidak di proses menurut aturan
d.)   Pencemaran yang di sebabkan oleh fasilitas modern misalnya televise, radio, kabel tegangan tinggi, microwave, computer, pemantul cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.


2.5    Pencegahan Penyakit
A.    Prinsip pokok pencegahan penyakit
1.      Memutuskan hubungan antara H – A – E  (= memutuskan rantai penularan).
2.      Mengusahakan agar pejamu diuntungkan, lingkungan yang menguntungkan bagi pejamu & mengusahakan agar bibit penyakit dirugikan

B.     Lima tingkat pencegahan penyakit
1.      Health Promotion yaitu dengan mendengarkan atau mempromosikan kesehatan
2.      Specific Protection yaitu proteksi yang khusus. Misalnya imunisasi atau vaksinasi

3.      Early Diagnosis & Prompt treatment yaitu diagnose dini dan pengobatan yang tepat dan cepat
4.      Disability Limitation yaitu membatasi kecatatan. Misalnya orang yang sudah mendapat sakit harus di obati agar supaya tidak mendapatkan yang lebih parah.
5.      Rehabilitation yaitu gejala sisa yang dapat menyebabkan orang cacat. Misalnya cidera jatuh, kanker (sikuel) dirangsang kembali , ditindak lanjuti dengan pengobatan (di kembalikan fungsikan).
                                                                 BAB III
PENUTUP
3.1   KESIMPULAN       
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal,yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.Konsep dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemologi berkembang dari rantai sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis,Fisiologis, sosiologis dan antropologis), dan dengan penyebab (agent) serta lingkungan (Enviroment).
Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih dikenal sebagai model triangle epdidemiologi atau triad epidemologi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan. Factor resiko merupakan karakteristik,kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada seseorang atau populasi sebelum terserang suatu penyakit. Namun secara keilmuan, factor resiko memiliki definisi tersendiri, yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang man secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa individu lain pada suatu kelompok  masyatakat).


3.2       SARAN
Sebagai manusia tentunya kita sebagai manusia tidak mau kalau tubuh kita terserang  penyakit apalagi kalau penyakit itu sangat berbahaya. Tapi, bukan hidup jika tanpa ada masalah terutama penyakit. Maka dari itu sebaiknya kita yang sudah paham dan memahami betul tentang penyakit dan akibatnya sebaiknya kita segera lah mengubah pola hidup kita, olahraga , makan makanan yang sehat  dan selalu memperhatikan lingkungan  agar supaya terjindar dari bebrbagai macam penyakit.





DAFTAR PUSTAKA

Bustam,2002.Pengantar epidemiologi.Jakarta : Rinika Cipta
Lilienfeld DE, Stolley PD. 1994.Foundations of epidemiology, third edition. New York: Oxford University Press

https://publichealthhanif.wordpress.com/2014/03/24/konsep-dasar-timbulnya-penyakit/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar