1.1
Latar Belakang
Meskipun dunia sudah
memasuki abad ke -21, upaya manusia untuk menyehatkan diri dan kelompoknya
menggunakan berbagai macam cara. Ada yang masih menggunakan cara-cara ritual
namun banyak pula menggunakan alat-alat modern. Berbagai macam teknik
pendekatan dilakukan pula oleh manusia agar diri dan kelompokknya tetap sehat
dan meneruskan kehidupannya
Sejarah umat manusia
untuk mencari upaya kesehatan sangat penjang mungkin sepanjang riwayat adanya
umat manusia berada di bumi. Namun, meskipun praktik dan mungkin keilmuan
“pencegahan” itu sendiri sudah lama,.
Menurut
WHO, sehat adalah keadaan sosila dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit
atau kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat di artikan sebagai, suatu
penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal.
Penyakit
adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal,yang
menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Penyakit dapat terjadi karena
adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih
dikenal sebagai model triangle epdidemiologi atau triad epidemologi dan cocok
untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba)
mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.
Konsep dasar dan proses
terjadinya penyakit dalam epidemologi
berkembang dari rantai sebab akibat menuju suatu
proses kejadian penyakit yaitu proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan
berbagai sifatnya (biologis,Fisiologis, sosiologis dan antropologis), dan
dengan penyebab (agent) serta lingkungan (Enviroment).
Factor resiko adalah
salah satu bagian dari ilmu Epidemiologi. Epdemiologi adalah ilmu yang
mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta factor yang terkait di tingkat
populasi. Epdemiologi pada penyakit menular di sebut etiologic sedangkan pada
penyakit tidak menular di sebut factor resiko.
Factor resiko merupakan
karakteristik,kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada seseorang atau
populasi sebelum terserang suatu penyakit. Namun secara keilmuan, factor resiko
memiliki definisi tersendiri, yaitu karakteristik,
tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang man secara
statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya
(beberapa individu lain pada suatu kelompok
masyatakat).
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu :
1.
Apa yang di
maksud dengan penyakit ?
2.
Bagaimana konsep
dasar timbulnya penyakit
3.
Seperti apa
factor risiko penyakit ?
4.
Bagaiman
penyebab timbulnya penyakit ?
5.
Bagaimana cara
pencegahan penyakit ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.
Mengetahui apa
itu penyakit
2.
Mengetahui
konsep dasar penyakit itu timbul
3.
Mengetahui
factor risiko penyakit
4.
Serta mengetahui
penyebab timbulnya penyakit
5.
Untuk dapat
mengetahui cara pencegahan penyakit tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penyakit
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat
keadaan tubuh yang abnormal,yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang
sehat.
Karakteristik
Penyakit
Masing-masing penyakit mempunyai seperangkat
gambaran yang khas, yang memungkinkan untuk lebih dimengerti, dikelompokkann
dan didiagnosis. Karakteristik penyakit meliputi :
a.)
Etiologi.Etiologi suatu penyakit adalah penyebab penyakit itu
sendiri yang merupakan inisiator serangkaian peristiwa yang meyebabkan sakitnya
penderita. Atau, etiologic adalah suatu gambaran mengenai penyebab penyakit
yang meliputi identifikasi factor-faktor yang menimbulkan penyakit tertentu.
Agent penyebab penyakit secara umum adalah ; kelainan genetic, agent infeksi
(bakteri,virus,parasut, jamur),bahan kimia,radiasi, trauma mekanik.
Contoh etiologi : TBC disebabkan oleh basil
tuberculosis dengan factor penyebab lain adalah usia,status gizi, dan
pekerjaan.
b.)
Pathogenesis.patogenesis penyakit adalah suatu mekanisme dimana
melalui proses ini penyebab sakit bekerja, yang kemudian menghasilkan tanda dan
gejala klinis maupun patologis. Atau dengan kata lain pathogenesis menunjukan
perkembangan atau evolusi penyakit. Yang termasuk dalam patogenesis penyakit
adalah :
Ø proses radang (suatu respon terhadap bebrbagai
mikroorganisme dan berbagai jenis bahan y ang merugikan dan merusakan jaringan)
Ø Degenerasi (kemunduran sel atau jaringan yang
merupakan respon atau kegagalan dari penyesuaian terhadap berbagai agen
Ø Karsinogenesis (mekanisme di mana bahan karsinogen
menyebabkan terjadinya kanker
Ø Reaksi immune( suatu efek/reaksi system immune tubuh
yang tidak di inginkan )
c.)
Manifesti.Bahan/agen etiologic (sebab) bekerja melalui jalan patogenetik
(mekanisme) untuk menghasilkan suatu manifestasi penyakit yang misalnya
turunnya berat badan,nafas pendek dan gambaran abnormal di mana tanda dan
gejala klinis dapat dipaparkan
2.2
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Konsep
dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemologi berkembang dari rantai
sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses interaksi
antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis,Fisiologis,
sosiologis dan antropologis), dan dengan penyebab (agent) serta lingkungan
(Enviroment).
Penyakit
dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut.
Model ini lebih dikenal sebagai model triangle epidemiologi atau triad
epidemologi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran
agent (yakni mikroba) mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.
(epidemiologic triangle)
A.
Pejamu (Host)
Hal –hal yang berkaitan
dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain :
1)
Umur, jenis
kelamin, ras, kelompok etnis (suku) hubungan keluarga
2)
Bentuk anatomis
tubuh
3)
Fungsi fisologis
atau faal tubuh
4)
Status kesehatan
termasuk status gizi
5)
Keadaan
kuantitas dan respon monitors
6)
Kebiasaan hidup
dan kehidupan social
7)
Pekerjaan, dll
Karakteristik Pejamu
Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit,
yang bias berupa :
a)
Resistensi :
kemampuan dari penjamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi-infeksi kuman
tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam
menghadapinya.
b)
Imunitas :
kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat secara
alamiah maupun perolehan (non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap suatu
penyakit tertentu. Selain mempertahankan
diri, pada jenis –jenis penyakit tertentu mekanisme pertahanan tubuh dapat
menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya campak, manusia mempunyai kekebalan
seumur hidup, mendapat imunitas tinggi setelah terserang campak, sehingga
seusai kena campak sekali maka akan kebal seumur hidup.
c)
Infektifenes
(infectiousness) : potensi penjamu yang
terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit
maupun sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah kepada
manusia dan sekitarnya.
Pada
dasarnya,tidak satupun penyakit yang timbul hanya di sebabkan oleh satu factor
tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai unsur
yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian,unsur
penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :
Penyebab
Kausal Primer
Unsur ini di kenal sebagai factor kausal terjadinya
penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi
penyakit, tetapi sebaliknya. Pda penyakit tertentu,unsur ini di jumpai sebagai
unsur penyebab kausal.
Unsur penyebab kausal dibagi dalam 5 kelompok yaitu
:
1.
Unsur penyebab
biologis yakini semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup termasuk
kelompok mikro organisme seperti virus, bakteri,protozoa, jamur,kelompok
cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini biasanya di jumpai pada penyakit
infeksi menular
2.
Unsur penyebab
nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan dapat
menimbukan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi
tertentu seperti protein,lemak,hidrat arang, vitamin, mineral,dan air.
3.
Unsur penyebab
kimiaw i yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya berasal dari luar
tubuh termasuk berbagai jenis zat,racun,obat-obatan keras,berbagai senyawaan
kimia ini dapat bebentuk padat,cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan
kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit
tertentu seperti ureum, kolestrol, dan lain-lain.
4.
Unsur penyebab
fisika yakni semua yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses fisika
umpamanya panas (luka bakar),irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan
lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses
fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.
5.
Unsur penyebab
psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan kejadian penyakit gangguan jiwa
serta gangguan tingkah laku social. Unsur penyebab ini belum jelas proses dan
mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli lebih
menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini
kita harus berhati-hati terhadap factor kehidupan social yang bersifat nin
kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan proses kejadian
penyakit maupun gangguan kejiwaan.
Penyebab
non kausal (sekunder)
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah
dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya
penyakit.
Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya
kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang
berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai
contoh pada penyakit kardiovaskuler,tuberculosis, kecelakaan lalu lintas, dan
lain sebagainya. Kejadinnya tidak di batasi hanya denga penyebab kausal saja,
tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan
unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer
untuk dapat menimbulkan penyakit.
B.
Penyebab Agent
(Host)
Penyebab
agent menurut model segitiga epidemiologi terdiri dari biotis dan abiotis.
a)
Biotis khususnya
pada penyakit menular,terjadi dari 5 golongan yaitu:
Ø Protozoa : misalnya plasmodium,amodea
Ø Metazoan : misalnya arthopoda helminthes
Ø Bakteri : misalnya salmonella, meningitis
Ø Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
Ø Jamur : misalnya candida,tinia algae,hystoples osis
b)
Abiotis terdiri
dari
Ø Nutrient Agent,misalnya kekurangan/kelebihan gizi
(karbohidrat, lemak, mineral, protein dan vitamin)
Ø Chemical Agent, misalnya pestisida,logam berat,
obat-obatan
Ø Physical Agent, misalnya suhu, kelembapan panas,
kardiasi, kebisingan
Ø Mechanical Agent, misalnya pukulan
tangan,kecelakaan, benturan, gesekan, dan getaran
Ø Psychis Agent, misalnya gangguan genetic
Karakteristik Agent
a.)
Infektivitas :
kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dan
penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan
penjamu. Umumnya diperlukan jumlah tertentu dan suatu mikroorganisme untuk
mampu menimbulkan infeksi terhadap penjamunya. Disis infektivitas minimum
adalah jumlah minimal organisme yang di bituhkan untuk menyebabkan infeksi.
Jumlah ini berbeda antara bebrbagai spesies mikroba dan antar individu.
b.)
Patogenesitas :
kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang
patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang di serang. Dengan
perkataan lain, jumlah penderita di bagi dengan jumlah orang yang terinfeksi
dengan virus smallpox menderita penyakit, sedangkan orang yang terinfeksi
poliovirus tidak semua jatuh sakit.
c.)
Virulensi :
kesanggupan organisma tertentu untuk memproduksi reaksi patolegis yang berat
yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukan
beratnya penyakit.
d.)
Toksisitas :
kesanggupan organisma umtuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dan substansi
kimia yang toksis dan substansi kimia yang di buatnya. Dalam upaya merusak
jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman mengeluarkan zat toksis.
e.)
Invasitas :
kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki
jaringan
f.)
Antigenesitas :
kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi imunologis dalam penjamu.
Beberapa organisma mempunyai antigenesitas lebih kuat di banding yang lain.
Jika menyerang pada aliran darah (vurus measles) akan lebih merangsang
immunoresponse –[ dan yang hanya menyerang permukaan membrane.
C.
Lingkungan
1.
Lingkungan
biologis
Segala flora dan fauna yang berada di
sekitar manusia yang antara lain meliputi. Baberapa mikroorganisme pathogen dan
tidak pathogen,vector pembawa infeksi, berbagai binatang dan tumbuhan yang
dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai reservoir/sumber penyakit
atau pejamu antara (host intermedia) dan fauna sekitar manusia yang berfungsi
sebagai vector penyakit tertentu terutama penyakit menular.
Lingkungan biologis tersebut sangat
berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia
sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang
menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan ) maupun yang mengancam
kehidupan/kesehatan manusia.
2.
Lingkungan fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang
berpengaruh terhadap manusia baik secara lansung, maupun terhadap lingkungan
biologis dan lingjkungan social manusia, lingkungan fisik (termasuk unsur
kimiawai serta radiasi) meliputi:udara keadaan cuaca,geografis,dan golongan.
Air baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air dan
unsur kimiawai lainnya pencemaran udara,tanah dan air, radiasi dan lain
sebagainya.
Lingkungan fisik ini
ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang ditimbul akibat
manusia sendiri.
3.
Lingkungan
sosila
Semua bentuk kehidupan
social budaya, ekonomi, politik, system organisasi. Secara instusi/peraturan
yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut.
Lingkungan social ini meliputi :
Ø System hokum,administrasi dan lingkungan sosila
poltik,serta system ekonomi yang berlaku;
Ø Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat
Ø System pelayan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat
masyarakat setempat, dan
Ø Kehidupan hidup masyarakat
Ø Kepandatan penduduk. Kepadatan rumah tangga , serta
berbagai system kehidupan social lainnya.
Dari
proses terjadinya penyakit, harus dapat di tentukan batas-batas antara sehat dan
tidak sehat (sakit). Menurut WHO, sehat adalah keadaan sosila dan bukan berarti
hanya bebas dari penyakit atau kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat
di artikan sebagai, suatu penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal.
Karakteristik
Lingkungan
a.)
Topografi :
situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan manusia yang mungkin
mempengaruhi terjadinya penyebarab suatu penyakit tertentu.
b.)
Geograuis :
keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang berhubungan
dengan kejadian penyakit.
2.3
Faktor
Risiko Penyakit
Risk
factor atau factor Resiko adalah hal-hal atau variable yang terkait dengan
peningkatan suatu resiko dalam hal ini penyakit tertentu. Factor resiko disebut
juga factor penentu, yaitu menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang
sehat menjadi sakit. Factor penentu kadang-kadang juga terkait dengan
peningkatan dan penurunan resiko terserang suatu penyakit.
Factor
resiko merupakan karakteristik,kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada
seseorang atau populasi sebelum terserang suatu penyakit. Namun secara
keilmuan, factor resiko memiliki definisi tersendiri, yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejala
pada penyakit yang diderita individu yang man secara statistic berhubungan
dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa individu lain pada
suatu kelompok masyatakat).
Secara
umum, factor resiko terbagi menjadi 2 yaitu:
Ø Faktor resiko yang tidak dapat di intervensi, antara
lain : factor genetic, jenis kelamin, dan usia
Ø Factor resiko yang dapat di intervensi, antara lain
: kebiasaan buruk, gaya hidup, pola makan,obesitas, dan lain-lain.
Menetukan factor resiko memiliki beberapa kegunaan,
diantaranya :
1)
Untuk memprediksi,
meramalkan kejadian penyakit, misalnya perokok berat mempunyai kemungkinan 10
kali untuk kanker paru daripada bukan perokok
2)
Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau factor penyebab
3)
Untuk mendiagnosa
artinya membantu proses diagnose
Riwayat alamiah Suatu penyakit
A.
Tahap
prepatogenesis
Pada tahap ini individu
berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap
kemungkinan terganggu oleh serangan agent penyakit (stage of susceptibility).
Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara
pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interksi ini masih terjadi di luar tubuh.
B.
Tahap Patogenesi
Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu :
1.
Tahap inikubasi
: merupakan tenggang di waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh
yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.
2.
Tahap dini :
tahap ini mulai dengan munvulnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan.
Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan
patologis.
3.
Tahap lanjut :
merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan
segala kelainan patologis dan gejala ( stage of clinical disease)
4.
Tahap akhir :
berakhirnya perjalanan prnyakit dapat berada dalam 5 pilihan keadaan, yaitu :
Ø Sembuh sempurna, yakini bibit penyakit menghilang
dan tubuh menjadi pulih, sehat kembali.
Ø Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit
menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya,
meniggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat.
Ø Karier, dimana tubuh penderita pulih kembali,namun
penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
Ø Penyakit tetap berlangsung secara kronik
Ø Berakhir dengan kematian.
2.4
Penyebab Timbulnya Penyakit Sekarang
ini
Penyebab
timbulnya berbagai penyakit sekarang ini yaitu :
A.
Pencemaran
Makanan
a.)
Sisa pestisida
dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan lainnya.
b.)
Bahan tambahan.
Seprti zat pewarna, dan penyedap rasa pada makanan di bekukkan;
c.)
Zat pewarna
racun. Hormone pada makanan hewan
d.)
Kerusakan bahan
gizi sea proses memasak
B.
Pencemaran
lingkungan dan udara
a.)
Gas limbah
industti;
b.)
Pencemaran rumah
tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior;
c.)
Pencemaran air.
Ø Air limbah industry
Ø Penimbunan mikroorganisme dalam air.
Ø Pupuk, pestisida, sampah putih
Ø Pencemaran pada proses pemanasan air ledeng
Ø Air minum yang tidak di proses menurut aturan
d.)
Pencemaran yang
di sebabkan oleh fasilitas modern misalnya televise, radio, kabel tegangan
tinggi, microwave, computer, pemantul cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi
rendah, semua berpengaruh.
2.5
Pencegahan Penyakit
A.
Prinsip pokok
pencegahan penyakit
1.
Memutuskan hubungan antara H – A – E (= memutuskan rantai penularan).
2.
Mengusahakan agar pejamu diuntungkan, lingkungan yang
menguntungkan bagi pejamu & mengusahakan agar bibit penyakit dirugikan
B.
Lima tingkat
pencegahan penyakit
1.
Health Promotion yaitu dengan mendengarkan atau
mempromosikan kesehatan
2.
Specific Protection yaitu proteksi yang khusus.
Misalnya imunisasi atau vaksinasi
3.
Early Diagnosis & Prompt treatment yaitu diagnose
dini dan pengobatan yang tepat dan cepat
4.
Disability Limitation yaitu membatasi kecatatan.
Misalnya orang yang sudah mendapat sakit harus di obati agar supaya tidak
mendapatkan yang lebih parah.
5.
Rehabilitation yaitu gejala sisa yang dapat
menyebabkan orang cacat. Misalnya cidera jatuh, kanker (sikuel) dirangsang
kembali , ditindak lanjuti dengan pengobatan (di kembalikan fungsikan).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat
keadaan tubuh yang abnormal,yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang
sehat.Konsep dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemologi berkembang
dari rantai sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses
interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya
(biologis,Fisiologis, sosiologis dan antropologis), dan dengan penyebab (agent)
serta lingkungan (Enviroment).
Penyakit dapat terjadi
karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih
dikenal sebagai model triangle epdidemiologi atau triad epidemologi dan cocok
untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba)
mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan. Factor resiko merupakan
karakteristik,kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada seseorang atau
populasi sebelum terserang suatu penyakit. Namun secara keilmuan, factor resiko
memiliki definisi tersendiri, yaitu karakteristik,
tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang man secara
statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya
(beberapa individu lain pada suatu kelompok
masyatakat).
3.2
SARAN
Sebagai manusia
tentunya kita sebagai manusia tidak mau kalau tubuh kita terserang penyakit apalagi kalau penyakit itu sangat
berbahaya. Tapi, bukan hidup jika tanpa ada masalah terutama penyakit. Maka
dari itu sebaiknya kita yang sudah paham dan memahami betul tentang penyakit
dan akibatnya sebaiknya kita segera lah mengubah pola hidup kita, olahraga ,
makan makanan yang sehat dan selalu
memperhatikan lingkungan agar supaya terjindar
dari bebrbagai macam penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Bustam,2002.Pengantar epidemiologi.Jakarta : Rinika
Cipta
Lilienfeld DE, Stolley PD. 1994.Foundations of epidemiology, third edition.
New York: Oxford University Press
https://publichealthhanif.wordpress.com/2014/03/24/konsep-dasar-timbulnya-penyakit/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar