1.
Pengertian Diabetes Melitus (DM)
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau
pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan
metabolik
yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk
memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
·
atau keduanya
Menurut
WHO (World Health Organization) sendiri diabetes merupakan suatu penyakit
kronis yang terjadi apabila pankreas todak memproduksi hormon insulin dalam
jumlah yang cukup atau tubuh yang tidak efektif menggunakan hormon insulin yang
sudah dihasilkan. Ketidakmampuan
tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau
yang dikenal dengan hiperglikemia.
a.
Kriteria dari jenis diabetes sendiri juga dapat dibagi
berdasarkan penyebab utamanya, seperti:
1)
Diabetes tipe 1 (sebelumnya lebih dikenal sebagai
diabetes masa-onset atau diabetes insulin-independent) ditandai dengan
kurangnya produksi hormon insulin.
2)
Diabetes tipe 2 (sebelumnya lebih sering disebut
sebagai diabetes onset dewasa atau diabetes non-insulin dependent) disebabkan
karena penggunaan insulin yang tidak efektif. Hal ini seringkali disebabkan
oleh faktor kelebihan berat badan serta aktivitas fisik.
3)
Gestasional diabetes
merupakan hiperglikemia yang ditemukan selama masa kehamilan.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam
badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat
insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini
memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan
oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam
sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah
tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi. Kadar
gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali
normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya
kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Glukosa adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh
sebagai sumber energi. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah
tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak
menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu).
Yang bukan glukosa akan dirubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang
bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar
gula darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan
komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah
menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik
dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita
diabetes.
DM yaitu kelainan metabolik akibat
dari kegagalan pankreas untuk mensekresi insulin (hormon yang responsibel
terhadap pemanfaatan glukosa) secara adekuat. Akibat yang umum adalah
terjadinya hiperglikemia.
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart).
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart).
Berbagai
penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes
melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi
miotonis,
penyakit Parkinson, sindrom
Prader-Willi,
sindrom
Werner,
sindrom
Wolfram,
leukoaraiosis, demensia,
hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain
2.
Penyebab DM
Penyakit diabetes bisa disebabkan
oleh beberapa faktor pemicu,diantaranya:
- Pola makan
Makan secara
berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
memacu timbulnya diabetes mellitus. Konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi
dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula
dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.
- Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk
dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk
terkena penyakit diabetes melitus. Sembilan dari sepuluh orang
gemuk berpotensi untuk terserang diabetes melitus.
- Faktor genetik
Diabetes
mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes
mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus.
Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya
sangat kecil.
- Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan
kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada
pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi
hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis
residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
- Penyakit dan infeksi pada pancreas
Infeksi
mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas
yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi
hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti
kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes
mellitus.
- Pola hidup
Pola hidup
juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas
berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes
mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di
dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama
penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90
persen dalam 20 tahun ke depan.
- Teh manis
Tingginya
asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko
kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori
(tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900
kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat
1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk.
Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan
diabetes.
- Gorengan
Karena
bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah
salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti
kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit
kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan
salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol
total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL
(kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat
disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi
lemak, termasuk gorengan.
- Suka ngemil
Kita mengira
dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas
dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong
camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang,
dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta
pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan
glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di
dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
- Kurang tidur
Jika kualitas
tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari
University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan
kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes
meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang
memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu
menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
- Sering stress
Saat stres
datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya
gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang
dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus
dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan
bunuh diri pelan-pelan.
- Kecanduan rokok
Sebuah
penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan
bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan
pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi
berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
- Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan
pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau
progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Kerja hormon
pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan,
pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu
lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
- Keranjingan soda
Dari
penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603
wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda
membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti
mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam
minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang
sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar